Thursday, June 28, 2012

Semut-semut Dengan Profesi Menyerupai Manusia

 Semut peternak


Bukan cuma manusia yang bisa beternak alias memelihara hewan lain untuk dikonsumsi, semut juga. Bedanya adalah kalau hewan-hewan yang diternakkan manusia umumnya adalah hewan-hewan mamalia atau unggas, maka hewan yang diternakkan semut adalah sesama serangga. Bukan sembarang serangga karena serangga-serangga yang diternakkan oleh semut adalah serangga yang bisa menghasilkan cairan manis seperti madu, cairan kesukaan semut. Perilaku beternak semut ini disebut sebagai salah bentuk simbiosis mutualisme karena semut melindungi hewan-hewan tersebut dari musuh-musuhnya dengan imbalan cairan manis yang mereka hasilkan.

Semut petani


Salah satu semut dengan perilaku paling menarik di dunia adalah semut pemotong daun (leafcutter ant) dari genus Atta & Acromyrex yang hidup di wilayah selatan AS & Amerika Latin. Sesuai namanya, kedua genus semut itu terkenal karena kebiasaannya memotong dedaunan. Semut ini melakukan aktivitas memotong daun untuk keperluan pertaniannya.
Semut pemotong daun memotong daun-daun tanaman (misalnya daun tembakau) untuk dibawa ke dalam sarangnya. Sarang semut pemotong daun cukup unik karena tidak seperti sarang semut lainnya yang terdiri dari lorong-lorong kecil & sempit, sarang semut pemotong daun berupa ruangan bawah tanah raksasa yang bisa mencapai diameter 80 m! Di bagian dasar ruang bawah inilah, semut-semut pemotong daun akan melakukan buang air besar secara bersama-sama.
Potongan-potongan daun yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh semut selanjutnya akan diperam ke dalam tumpukan tinja tadi. Dengan bantuan suhu lembab dari sarang semut serta kombinasi unsur-unsur hara dari tinja & daun, jamur akan tumbuh di atas bahan-bahan tadi. Nah, jamur inilah yang kemudian akan dimakan oleh semut.

Semut pembuat roti


Bukan cuma manusia yang bisa membuat roti, semut pun ada juga yang bisa membuat roti. Semut unik tersebut adalah semut penuai (harvester ant) dari genus Messor yang terkenal karena kebiasaannya mengumpulkan biji-bijian sebagai makanan utamanya. Semut penuai sendiri membuat roti untuk memudahkan seluruh anggota sarang mengkonsumsi biji-biji makanannya tanpa harus repot-repot mengupas kulitnya.
Cara semut ini membuat roti cukup unik. Mula-mula, semut penuai pekerja akan mengupas kulit dari biji sehingga yang tertinggal hanyalah daging bijinya. Semut pekerja tersebut kemudian akan mengunyah daging biji tersebut secara bersama-sama dengan semut-semut pekerja lainnya. Aktivitas pengunyahan massal tersebut dilakukan hingga daging biji tersebut sudah menjadi semacam adonan yang cukup lunak & berbentuk tidak beraturan. Nah, adonan inilah yang disebut roti semut yang kemudian akan digunakan sebagai persediaan makanan bagi seluruh anggota sarang.

Semut Penjahit


Semut rangrang atau kerengga adalah semut yang harusnya cukup familiar bagi kita yang tinggal di Indonesia. Semut yang berasal dari genus Oecophylla ini terkenal karena ukurannya yang besar & gigitannya yang menyakitkan. Selebihnya, semut rangrang juga terkenal di kalangan pemelihara burung & ikan karena kepompongnya (biasa disebut "telur semut") biasa dikumpulkan untuk dijadikan makanan hewan-hewan peliharaan tadi. Namun, mungkin belum banyak dari kita yang tahu bahwa semut rangrang juga bisa menjahit. Di wilayah Barat, perilaku menjahit ini cukup populer sehingga mereka kerap disebut dengan nama semut penganyam atau penenun (weaver ant).
Berbeda dengan manusia yang menjahit untuk membuat pakaian atau menambal luka yang parah, semut rangrang melakukan kegiatan menjahit untuk membuat sarangnya. Mula-mula, semut rangrang akan menentukan terlebih dulu daun-daun di pucuk pohon sebagai kerangka penyusun sarangnya. Jika sudah, beberapa ekor semut segera bergerak ke tepi daun & saling merangkaikan diri membentuk jembatan hidup.

Semut berani mati


Camponotus saundersi adalah salah satu spesies semut kayu yang bisa ditemukan di wilayah hutan tropis Asia Tenggara. Layaknya semut pada umumnya, bila sarang mereka diserang oleh semut lain, maka semut ini akan melawan dengan memakai rahangnya. Namun bila mulai terdesak, maka pada saat inilah semut C. saundersi melakukan pengorbanan terakhir untuk membela koloninya : meledakkan diri! Saat meledakkan diri, semut C. saundersi akan melepaskan cairan kimia yang lengket & bersifat melepuhkan ke sekitarnya sehingga musuh semut yang terkena cairan tersebut akan terjebak & tidak bisa bergerak hingga akhirnya mati perlahan-lahan.

Semut Pelontar api


Pelontar api atau penyembur api (flamethrower) adalah salah satu senjata paling mengerikan yang pernah ada. Alasannya tidak lain karena kemampuan senjata tersebut untuk membakar korbannya hidup-hidup. Percaya atau tidak, ternyata ada juga jenis semut yang memiliki senjata pelontar api! Oke oke, sebenarnya semut yang dimaksud di sini tidak benar-benar menyemburkan api, melainkan cairan asam yang memberikan efek melepuh yang mematikan pada serangga korbannya.

No comments:

Post a Comment